Archive for May 2016

Home Archive for May 2016

Liburan adalah saat-saat yang selalu dinanti oleh semua kalangan, baik yang muda sampai yang tua, dari para kumpulan laki-laki, wanita, hingga campuran. Liburan tidak hanya sebagai acara berkumpul dengan teman-teman atau keluarga, namun liburan juga menjadi ajang melepas penat dan menghibur diri setelah melakukan pekerjaan yang berat. Oleh karena itu kebanyakan orang pasti berlibur ke tempat yang berbeda-beda, yang pasti bukan di Jakarta lagi karena kalau liburan di Jakarta ya sama saja bukannya menjadi relax nanti yang ada jadi stress lagi karena macetnya, panasnya, polusinya, dan masih banyak lagi deh.

Setiap orang memiliki cara liburan mereka sendiri-sendiri, ada yang touring, mengunjungi rumah saudara, pergi ke tempat wisata, menginap di villa, ke pantai atau gunung, keluar negeri, dan lain-lain. Walaupun perjanalannya jauh ataupun ongkosnya mahal pasti orang-orang tetap melakukan yang namanya liburan karena mereka biasanya sudah menabung dahulu dan merencanakan dari jauh-jauh hari liburannya untuk mendapatkan liburan yang mereka nanti-nantikan. Mereka pun menggunakan transportasi yang berbeda-beda untuk mencapai destinasi liburannya, bisa menggunakan kereta api, pesawat, bis, kapal, atau bahkan mobil dan motor.

Sumber: Beta.Tirto.id

Transportasi-transportasi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Bila menggunakan pesawat untuk mencapai destinasi yang dituju menjadi semakin cepat dan bisa pergi melewati lautan, namun harganya pun mahal. Untuk kapan masih jarang di Indonesia, paling hanya untuk ke pulau-pulau kecil seperti Pulau Seribu, Karimun Jawa, dari Batam ke Singapore, dan sebagainya. Jika menggunakan mobil ataupun motor sudah pasti ongkosnya lebih murah dan bisa kemana saja sesuai keinginan kita, tetapi akan menguras tenaga lebih karena kita sendiri yang mengendarai kendaraan tersebut.

Ada satu lagi alat transportasi yang bisa kita gunakan untuk liburan, yaitu kereta. Dengan kereta kita juga bisa mencapai tujuan liburan kita dengan cepat dan ongkos yang digunakan tidak terlalu mahal. Dengan kereta pun kita bisa melihat pemandangan-pemandangan selama perjalanan kita karena kereta memiliki jalur khusus yang melewati sawah-sawah ataupun lereng gunung. Kita tidak bisa melihat pemandangan seperti ini jika menggunakan mobil ataupu motor karena yang bisa kita lihat sepanjang jalan paling hanya mobil ataupun motor lain, apalagi kalo macet.

Untuk membeli tiket kereta api pun sudah ada cara yang gampang, tidak perlu lagi harus datang ke loket pembelian tiket namun kita sudah bisa membelinya secara online dan nantinya tinggal ambil saja di loketnya sebelum keberangkatan. Sudah tahu dimana beli tiketnya? Di Tokopedia lah, Enak belinya ga pake ngantri, lebih murah, lebih praktis, dan aman. Jadi tunggu apalagi, ayo liburan menggunakan kereta api dan belinya di www.tiket.tokopedia.com/kereta-api/ ya.

Sumber: Tokopedia.com

Internet. Siapa yang tidak mengetahui tentang Internet di zaman yang serba tech ini. Mungkin memang beberapa orang tahunya Internet itu adalah Google, Youtube, Facebook, Twitter, dan lainnya. Namun Internet sebenarnya bukanlah itu, itu hanya beberapa website atau aplikasi yang bisa diakses melalui Internet. Jadi Internet itu apa donk?

Internet kalau kita kutip dari Heywood (1996) bahwa “definisi dari internet tidak lepas dari sejarah Internet. Hal ini bermula pada akhir dekade 60-an saat United States Department of Defense (DoD) memerlukan sebuah standar baru untuk melakukan komunikasi Internetworking. Standar baru tersebut merupakan standar yang mampu menghubungkan segala jenis komputer di DoD dengan komputer milik kontraktor militer, organisasi penelitian dan ilmiah di universitas. Jaringan ini harus kuat, aman dan tahan kerusakan sehingga mampu beroperasi didalam kondisi minimum akibat bencana atau perang. Dengan demikian, terjadilah Internet dengan kondisi jaringan yang kuat dan juga dapat menghubungkan berbagai komputer ke dalam satu jaringan secara luas.

So sudah tahu ya semuanya kalau Internet itu merupakan sebuah jaringan yang luas yang saling menghubungkan satu jaringan dengan jaringan yang lain di seluruh dunia. Perkembangan yang terjadi di dunia Internet sangatlah cepat, lihat saja dulu di era akhir 1900an paling Internet yang baru kita ketahui hanya email dan messenger untuk saling kontak atau Google untuk mencari jawaban tugas. Tapi sekarang setelah lebih dari 10 tahun saja sudah sangat banyak hal-hal baru dalam dunia Internet, mulai dari social media, e-commerce, e-marketplace, e-banking, cloud, dan masih banyak lagi. Kita juga pasti sebagai pengguna merasakannya.

Sumber: BCG Report : The Internet’s new billion

Dari salah satu perkembangan Internet diatas kita ambil contoh pada e-marketplace. Tokopedia, e-marketplace pertama di Indonesia dan menjadi salah satu e-marketplace terbesar di Indonesia merupakan satu dari sekian banyak perusahaan yang berhasil memanfaatkan perkembangan di dunia Internet. Tokopedia adalah tempat bagi para masyarakat, usaha kecil, usaha besar, ibu-ibu, bapak-bapak, anak muda ataupun siapa saja yang memiliki ide bisnis untuk dapat berjualan melalui media Internet.

Tokopedia saat ini memiliki banyak sekali fitur yang dapat membantu orang-orang dalam melakukan bisnis di dunia Internet, seperti e-scrow atau rekening bersama yang menjamin kepercayaan antara pembeli dan penjual dapat terjaga, gold merchant yang dapat membuat toko yang ada di Tokopedia memasarkan produk-produknya atau melihat statistic penjualan dari tokonya, harga yang fix sehingga setiap transaksi tidak perlu saling tawar lagi, bisa mengirim ke seluruh Indonesia dengan jaringan-jaringan logistic yang sudah bekerja sama, saldo Tokopedia yang memungkinkan para penjual untuk mengecek pendapatannya dan dapat mengambilnya juga, dan masih banyak lagi.

Kita lihat sekarang saja Tokopedia sudah sangat bagus dan lengkap seperti itu, pernahkah terbayang apa yang akan terjadi pada Tokopedia pada 1 dekade mendatang? Apa yang terjadi dengan Internet juga pada jangka waktu yang sama itu? Mungkin saja nantinya Internet dapat kita akses di mana saja di Indonesia, for example di jalan, di halte, di bus, di kereta, di kamar mandi, dimana-mana. Bisa jadi kalau nanti setiap orang mempunyai Jarvis seperti yang Tony Stark punya di film IronMan. Kesempatan yang datang dari Internet sangat tidak terbatas, kita bisa melakukan apa saja menggunakan Internet asalkan kita mempunyai ide, mau mencoba, mau berusaha, dan menjalankannya dengan sungguh-sungguh. Seperti tag line Tokopedia, “Make it Happen, Make it Better”.

Dengan berkembangnya Internet maka Tokopedia pastinya juga akan berkembangan mengikuti perkembangan lah ya. Hal yang bisa saja terjadi dalam 1 dekade yang akan datang di Tokopedia adalah Tokopedia bisa menjadi lebih besar dari sekarang sehingga tidak hanya membantu masyarakat Indonesia untuk melakukan bisnis namun juga membantu masyarakat Indonesia dengan membuka lapangan pekerjaan. Tokopedia tidak hanya bisa melakukan transaksi dalam negeri tapi juga bisa ke luar negeri, mulai dari sesama Negara Asia Tenggara, bisa jadi seAsia, atau bahkan ke Eropa dan US.

Fitur-fitur pun sangat mungkin untuk bertambah. Dari fitur Gold Merchant bisa menjadi adanya fitur Diamond Merchant, yang mana toko ini tetap berbayar seperti Gold Merchant namun Diamond Merchant seperti gelar kalau toko ini sangat jarang masuk ke Pusat Resolusi atau dapat komplain, dan toko ini telah melakukan transaksi lebih dari 1.000.000 produknya. Itu merupakan pencapaian yang sangat besar bagi sebuah toko. Bisa juga mungkin nantinya masyarakat bisa membeli tiket pesawat atau tiket bioskop, melengkapi fitur yang sudah ada saat ini seperti beli karcis kereta api dan pulsa. Yang pasti dengan salah satu landasan Tokopedia yang “Focus on Customer” maka Tokopedia kedepannya pasti akan semakin memanjakan dan memudahkan penggunanya, baik penjual dan pembeli.

Jadi kita lihat saja 1 dekade yang akan datang akan seperti apa Tokopedia. Apakah seperti yang kita prediksi barusan? Atau bahkan menjadi lebih besar lagi? Akan tetapi jangan menunggu hingga 1 dekade untuk mengakses Tokopedia ataupun mencoba berbelanja dan bahkan berjualan di Tokopedia. Kita bisa coba dari sekarang dengan masuk ke link www.tokopedia.com. Sudah cek Tokopedia belum?

Sumber: Tokopedia.com

Indonesian e-commerce is quite interesting. In many ways, it very much like the early days e-commerce booming in the US: the customers didn't trust online payment, the logistic infrastructure is struggling to get on the online market, and there is no dominant e-commerce player in the market yet. But in other ways, it is more like the e-commerce booming in China: the traditional sellers try to get online to expand the market reach, users are placing great emphasis on social media recommendation, several online payment solutions emerge and also the coming wave of demand. Nowadays, Indonesian e-commerce market is further developing: several providers began to show their existence, online payment is getting their trust, demand increases, and the most important is support from government. As a result, during 2012 - 2015, Indonesia recorded a largest growth 42% comparing with other Southeast Asia countries. The next big question is: will Indonesian e-commerce be the next Amazon and Alibaba?

To answer that question, lets break down some interesting opportunities about Indonesian market.

Indonesia is the 4th largest population in the world, of 260 million inhabitants, 60% of them are digital native which born and living in the Internet era.
The rapid growth of middle class, which is population with daily per capita expenditure between $ 2 - 20 per day. There will be 141 million Indonesian middle class in 2020.
The rise of Indonesian netizens, there will be 102 million netizens in 2016, with more than half are less than 30 years old, which make "fertile" for e-commerce business.
With 70 million active Facebook users, placed Indonesia at 3rd world rank as social freak. The use of social media to facilitate e-commerce is a big chance for any consumer-driven business to think about.
Prospect for future growth are still exceedingly strong, from 7.4 million online shoppers in 2015 to 8.7 million predicted in 2016, with average spending on e-commerce rise from $ 482 per year in 2015 to $ 516 per year in 2016.

Now lets take a look about the challenges

As an archipelago country, consist of 17.508 islands, spanning around 5000 km from west to east, it only served by only 700 suffering under-investment ports. Indonesia is desperately need a very good logistic services that can cover all the archipelago, of course with a certain additional price and time delay.
Only 40% population in Indonesia has bank account, and only 4.5% of them has credit card. Therefore, the bank transfer and "cash on delivery" are still dominant as payment method. This indicate that trust level towards online services is still on the table, although there are less and less online fraud occurred nowadays, it would be a long journey to educate the market.
As the 9th largest smartphone users in the world, regulators and operators, however, are slow to satisfy the speed demands. Smartphone users are still experience low download speeds, low quality, and irregular coverage limiting access to internet services.
The e-commerce players are getting confused by the uncertainty of regulation applied from the government. The unsocialized taxation scheme and the certification system are some example that adding a long list of those uncertainties.

Indonesian E-Commerce Association (idEA) listed hundreds of e-commerce players. Among of them, the most interesting might be Tokopedia. As one of pioneer, Tokopedia now become the most popular online marketplace in Indonesia. It is quite interesting to observe that there are some similarities between Tokopedia and Alibaba, such as the early story, business model, and the strategic value. Most probably in the next 10 years, the e-commerce infrastructure is better, the ecosystem is supporting each other, the online shopping with online payment has become a lifestyle, and the society has been educated properly about the information security, Tokopedia will become the leader in Asia, along with hundred of e-commerce players to create a better future with Internet.

References

Subscribe to: Posts ( Atom )

Pages

Liburannya Naik Kereta Aja Yuk!

Indonesia Dalam Dunia Internet: Jadi Apa Ya Satu Dekade Mendatang? Tokopedia?

Indonesian E-Commerce Prospect: Who Will Be The Next Amazon and Alibaba?